TENTANG PROTEKSI PADA TV SHARP (TDA93xx) DAN KODE KEDIP
--TDA938x-IX3410 (wonder), TDA938x-IX3386 (universe)--
Prakata: Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.
-------------------------------------------
PROTEK/SENSOR PADA TV SHARP--TDA938x-IX3410 (wonder), TDA938x-IX3386 (universe)--
Prakata: Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.
-------------------------------------------
Seingat penulis, sejak dulu, produk-produk tv sharp dilengkapi dengan sistem proteksi. Jika ditemukan kejanggalan/ketidaknormalan, tv akan protek dengan sendirinya (untuk keamanan perangkat/user). Dan sekarang ini, hampir semua tv ber-merk juga menggunakan sistem proteksi. Tetapi jika dibandingkan dengan proteksi kepunyaan tv sharp, nggak ada tandingannya. Oleh sebab itu, penulis tidak heran jika tv sharp menjadi momok bagi bengkel tv.
Hampir semua bagian/blok tv sharp dilengkapi dengan sensor protek dengan jenis dan metode yang berbeda-beda, antara lain :
- Sensor Tegangan : v heater, B+ 115V, B+ vertikal, 12/16V dan tegangan-tegangan lainnya. Proteksi tegangan terdiri dari OverVoltage dan NoVoltage. Komponen yang dipakai untuk sensor tegangan biasanya menggunakan dioda (zener/dioda biasa--1N4148).
- Sensor Output/input blok: output vertikal (Vertical Guard), H sync, dll. TV akan protek jika tidak ada output/signal atau tegangan output dalam bentuk DC.
- Sensor Sync: walaupun jarang, proteksi ini biasanya sudah masuk di dalam IC jungle/chroma.
- X-ray protection: menyensor tegangan ABL, berfungsi guna menyensor tegangan HV (karena ABL adalah minusnya HV).
- dan yang terbaru, proteksi data digital. Karena rangkaian didesain sekompak/seringkas mungkin (dijadikan dalam 1 chip), maka sistem proteksi juga dimasukkan ke dalam IC tersebut. IC-ic tersebut akan mengirimkan data ke IC-program jika sistem (dalam ic tersebut) ada yang tidak beres, kemudian ic program akan memproteksi/mematikan perangkat tv.
Penulis akan mencoba menjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest).
Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :
- Regulator beroperasi dengan baik--> adanya tegangan standby (3,3V), osilator kristal pada ic-program bekerja untuk memberi denyut/clock ic program.
- Program reset, reset dikontrol oleh IC reset (PST573, pada goldstar/merk lain KIA70) , pada pin 60.
- Setelah reset, program meload/membaca EEPROM (mengambil data servis). Jika gagal membaca/load --> protek.
- Setelah membaca EEPROM, program akan mencoba untuk menghidupkan tv (power on), diawali dengan menghidupkan regulator ke posisi ON (B+ 115V penuh), diikuti dengan beroperasinya osc jungle (horisontal dan vertikal). Untuk sementara, sinyal video dalam keadaan MUTE.
- Setelah trafo flyback bekerja, ic program (dengan bantuan zener, dioda-dioda), menyensor/mengecek tegangan-tegangan vital. Jika ditemukan ketidaknormalan, tv akan protek.
- Proses pengecekan tegangan diikuti oleh pengecekan input/output amplifikasi (vertical out, X-ray, dll).
- Tahap berikutnya adalah pengecekan sinyal/sync, sinyal video dimasukkan dan diproses (saat ini, output ke tabung/video drive masih di MUTE --> belum ada gambar/raster), tujuannya adalah mendeteksi dan memastikan bahwa osc hor dan vert tersinkronisasi oleh video/raster. Jika sync gagal, tv akan protek.
- Pengecekan digital/data servis. Sebelumnya, tv dinyalakan berdasarkan setting yang tersimpan dalam data servis (EEPROM), jika data tidak bisa diset, tv akan protek. misalnya. pada data NICAM diset pada 1 (NICAM=1) padahal pada rangkaian/tv tidak terdapat rangkaian NICAM, tv akan protek. Tahap ini adalah tahap pengecekan data digital (internal).
- Pengecekan digital eksternal (peripheral, diluar IC), program akan mengecek keberadaan peripheral/alat2 tambahan diluar IC melalui bus data (SDA dan SCL, menggunakan protokol I2C), kemudian mengeset peralatan-peralatan tersebut dengan data sesuai yang tersimpan dalam EEPROM. Pada sharp Wonder, peripheral/peralatan luar antara lain: Tuner (PLL), AN5891K (SoundProcessor) dan M52797SP (AV switch), jika komunikasi ke/dari perangkat2 luar tersebut gagal/terganggu, tv akan protek.
- Setelah semuanya beres, sinyal video di UNMUTE (ditampilkan).
- Selama beroperasi, ic program selalu memonitor semua pintu proteksi.
Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX3386 dan IX3410.
Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip. Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya. Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
- Kode kedip menggunakan LED merah, kalo hijau yang berkedip mungkin bukan kode kedip.
- Sebagai gambaran (gunakan imajinasimu), kode kedip 4 akan ditunjukkan sebagai berikut : lampu led menyala 4 kali (lamanya kira2 200ms setiap menyala--kira2 seperempat detik--), kemudian jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) -- menyala/kedip lagi 4 kali --> jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) --> kedip lagi 4 kali ........ begitu seterusnya.
Sedangkan jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :
- Kedip 1 kali : bus data error mungkin disebabkan program gagal dalam membaca memory atau bus data (SDA, SCL).
- Kedip 3 kali : Jungle (osc horisontal, vertikal), bisa juga disebabkan karena x-ray (ABL).
- Kedip 4 kali : Sinkronisasi gagal, video/raster tidak terdeteksi, VIF. Switch AV perlu diperhatikan.
- Kedip 6 kali : Internal peripheral, nicam, SIF. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
- Kedip 7 kali : internal setting, format signal, setting decoder. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
- Kedip 8 kali : Tuner (gagal mengeset frekuensi tuner atau tuner tidak terdeteksi), juga bisa disebabkan peripheral luar (misalnya AN5891K, M52797SP) karena bus terganggu.
catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), penulis belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).
- Jika tv dinyalakan langsung merah (tanpa kedip), cek trafo FB, tegangan-tegangan vital, R625 (SMD) nilainya 180K, dari jalur 180V.
- Jika kedip 1 s/d 4, langkahnya : operasi semua solderan, kalo perlu disolder ulang. Lebih-lebih pada R dan C SMD dibawah ic Vertikal. Kalau belum manjur, ada komponen yang rusak seputar rangkaian Jungle, pin yang perlu dicek : pin 21 (Vdrive A), pin 22 (VdriveB), pin 33 beserta rangkaian hor drive. Tegangan-tegangan vital perlu juga dicek.
- Jika kedip 4 keatas, masuk saja ke service mode. TV akan menyala dan sempat untuk mengecek tegangan-tegangan. Kalo perlu ubah setting service mode. (tulis dulu setting awalnya, sebelum melakukan perubahan).
- Jika kode kedip berubah-ubah, misalnya ketika dinyalakan berkedip 8 kali trus dimatikan, dinyalakan lagi ternyata kedipnya berubah jadi 4 kali, yang perlu dicek adalah jalur bus data (SDA, SCL). Pada Wonder, cek dua zener 5V (D302, D303) lokasinya dekat dengan AN5891.
- Sebelum berniat untuk menyolder, sebaiknya cek dulu data service modenya.
- Dengan memahami tahapan Self Test, akan lebih mudah mengetahui letak kerusakannya.
Sharp

Chasis UA-1, Menggunakan IC IX3368CEN1-5 Atau IX3410CEN1-5| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.8 IC801 (3,3 V) Menonaktifkan Proteksi utama, Lepaskan Jumper J223 | D609 | Tegangan 8V | Anoda D609 = 3.3 Volt | Lepaskan D609 |
| D606 | ABL / X-ray | Anoda D606 = 3.3 Volt | Lepaskan D606 | |
| D614, Q603 | Heater / X-ray | Anoda D614 = 3.3 Volt Collector Q603 = 3.3 Volt | Lepaskan D614 Lepaskan Q603 | |
| D752 | Tegangan 5V | Anoda D752 = 3.3 Volt | Lepaskan D752 | |
| D504 | Tegangan 16V (Sound Amp) | Anoda D504 = 3.3 Volt | Lepaskan D504 | |
| D502 | Tegangan 45V (Vertikal) | Anoda D502 = 3.3 Volt | Lepaskan D502 | |
| D503 | Vertikal Output | Anoda D503 = 3.3 Volt | Lepaskan D503 | |
| D613 | Tegangan 180V | Anoda D613 = 3.3 Volt | Lepaskan D613 |
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.8 IC801 (3,4 V) Menonaktifkan Proteksi utama, Lepaskan Jumper J208 dan D203 | D203 | Tegangan 33V (Tuner) | Anoda D203 = 3.4 Volt | Lepaskan D203 |
| D607 | Tegangan 190V | Anoda D607 = 3.4 Volt | Lepaskan D607 | |
| D604, Q603 | Heater / X-ray | Anoda D604 = 3.4 Volt Collector Q603 = 3.4 Volt | Lepaskan D604 Lepaskan Q603 | |
| D601 | ABL / X-ray | Anoda D601 = 3.4 Volt | Lepaskan D601 | |
| Q501 | Tegangan Supply Vertikal | Collector Q501 = 3.4 Volt | Lepaskan D501 |
Menggunakan IC IX 2938CE, TB1226
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.30 IC1001 (5,1 V) | D616 | Tegangan 9V | Anoda D616 = 5.1 Volt | Lepaskan D616 |
| D607 | Tegangan 180V | Anoda D607 = 5.1 Volt | Lepaskan D607 | |
| Q607 | Heater / X-ray | Collector Q607 = 5.1 Volt | Lepaskan Q607 | |
| D606 | ABL / X-ray | Anoda D606 = 5.1 Volt | Lepaskan D606 | |
| D611 | Tegangan 5V | Anoda D611 = 5.1 Volt | Lepaskan D611 | |
| D201 | Tegangan 9V | Anoda D201 = 5.1 Volt | Lepaskan D201 |
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.38 IC1001 (0 V) | D606 | Heater / X-ray | Anoda D606 = 0 Volt | Lepaskan D606 |
| D616 | ABL / X-ray | Anoda D616 = 0 Volt | Lepaskan D616 | |
| Q603 | ABL / X-ray | Collector Q603 = 0 Volt | Lepaskan Q603 | |
| D610 | Heater / X-ray | Anoda D610 = 0 Volt | Lepaskan D610 |
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.30 IC1001 (3,3 V) | D618 | Tegangan 9V | Anoda D618 = 3,3 Volt | Lepaskan D618 |
| D607 | Heater / X-ray | Anoda D607 = 3,3 Volt | Lepaskan D607 | |
| Q607 | Heater / X-ray | Collector Q607 = 3,3 Volt | Lepaskan Q607 | |
| D606 | ABL / X-ray | Anoda D606 = 3,3 Volt | Lepaskan D606 | |
| D611 | Tegangan 5V | Anoda D611 = 3,3 Volt | Lepaskan D611 |
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.7 IC1001 (4.5 V) | D605 | Tegangan 185V | Anoda D605 = 4,5 Volt | Lepaskan D605 |
| D608 | ABL / X-ray | Katoda D607 = 4,5 Volt | Lepaskan D608 | |
| Q603 | Heater | Collector Q603 = 4,5 Volt | Lepaskan Q603 | |
| D203 | Tegangan 33V (Tuner) | Anoda D203 = 4,5 Volt | Lepaskan D203 | |
| D1091 | Tegangan 9V | Anoda D606 = 4,5 Volt | Lepaskan D1091 | |
| Pin No.6 IC1001 (3.4 V) | D1010 | Tegangan 15V | Pin No.6 IC1001 = 3.4 Volt | Lepaskan D1010 |
Chasis GA-6, Menggunakan IC IXB725WJ, Chasis GA-7 Menggunakan IC IXB855WJZZ
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.63 IC801 (4.1 V) | D1005 | Tegangan 9V | Anoda D1005 = 4,1 Volt | Lepaskan D1005 |
| D608 | ABL / X-ray | Katoda D608 = 4,1 Volt | Lepaskan D608 | |
| Q603 | Heater | Collector Q603 = 4,1 Volt | Lepaskan Q603 | |
| D805, D203 | Tegangan 33V (Tuner) | Anoda D805 & D203 = 4,1 Volt | Lepaskan D203 | |
| D204 | Tegangan 5V (Tuner) | Anoda D204 = 4,1 Volt | Lepaskan D204 | |
| Pin No.7 IC801 (3.9 V) | D1002 | Power supply (AC-Detect) | Pin No.7 IC801 = 3.9 Volt | Lepaskan D1002 |
| Pin No.8 IC801 (0.6 V) | R523 | Vertical | Pin No.8 IC801 = 0.6 Volt | Lepaskan R523 |
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.63 IC801 (4.1 V) Menonaktifkan Proteksi utama, Lepaskan Jumper J497 | D1108 | Tegangan 5V | Anoda D1008 = 4,1 Volt | Lepaskan D1108 |
| D605 | Tegangan 185V | Katoda D605 = 4,1 Volt | Lepaskan D605 | |
| D608, D607 | ABL / X-ray | Katoda D608 = 4,1 Volt | Lepaskan D608 | |
| Q603, D604 | Heater / X-ray | Collector Q603 = 4,1 Volt | Lepaskan Q603 | |
| D203 | Tegangan 33V (Tuner) | Anoda D203 = 4,1 Volt | Lepaskan D203 | |
| D1105 | Tegangan 5V | Anoda D1105 = 4,1 Volt | Lepaskan D1105 | |
| Pin No.64 IC801 (3.9 V) | D1002 | Power supply (AC-Detect) | Pin No.64 IC801 = 3.9 Volt | Lepaskan D1002 |
| Pin No.65 IC801 (0.6 V) | R523 | Vertical | Pin No.65 IC801 = 0.6 Volt | Lepaskan R523 |
Menggunakan IC IXC688WJ / IC IXC844WJ
| Masukan Proteksi | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
| Pin No.81 IC801 (4.1 V) | D1108 | Tegangan 5V | Anoda D1008 = 4,1 Volt | Lepaskan D1108 |
| D605 | Tegangan 185V | Katoda D605 = 4,1 Volt | Lepaskan D605 | |
| D608, D607 | ABL / X-ray | Katoda D608 = 4,1 Volt | Lepaskan D608 | |
| Q603, D604 | Heater / X-ray | Collector Q603 = 4,1 Volt | Lepaskan Q603 | |
| D203 | Tegangan 33V (Tuner) | Anoda D203 = 4,1 Volt | Lepaskan D203 | |
| D1105 | Tegangan 5V | Anoda D1105 = 4,1 Volt | Lepaskan D1105 | |
| Pin No.82 IC801 (3.9 V) | D1002 | Power supply (AC-Detect) | Pin No.82 IC801 = 3.9 Volt | Lepaskan D1002 |
| Pin No.83 IC801 (0.6 V) | R523 | Vertical | Pin No.83 IC801 = 0.6 Volt | Lepaskan R523 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar